LAPORAN PRAKTIKUM GEOGRAFI TANAH
A. KEADAAN GEOGRAFIS SAMPEL
a. Lokasi Pengambilan Tanah
Lokasi pengambilan tanah berada di Desa Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan.
b. Elevasi Tempat
Desa Karangjati yang termasuk desa yang berada di kecamatan Pandaan yaitu berada pada elevasi tempat 2-15 meter (BPS kabupaten Pasuruan, 2008).
c. Vegetasi Penutup
Jenis vegetasi yang banyak tumbuh di daerah sampel yaitu berupa pohon-pohon tingkat tinggi, seperti pohon mangga, pohon rambutan, dan beberapa tanaman kering yang banyak ditanam di depan jalan dan depan rumah penduduk.
d. Bentuk Lahan
Jika dilihat berdasarkan kondisi morfologinya, bentuk lahan dari desa Karangjati Kecamatan Pandaan termasuk bentuk lahan denudasional karena di beberapa tempat terdapat bekas erosi yang berasal dari daerah yang lebih tinggi topografinya,yaitu Kecamatan Prigen.
e. Topografi
Berada pada lereng yang relatif datar dan agak bergelombang, yang mana daerah tersebut berada di bagian tengah dari Kabupaten Pasuruan. Ketinggian lerengnya yaitu antara 6-91 meter.
f. Tipe Iklim Menurut Koppen
Termasuk jenis iklim Aw/tropis kering dengan curah hujan sebesar 11,09 mm/hari (BPS Kab. Pasuruan, 2008).
g. Batuan Induk (Geologi)
Berdasarkan informasi dari data BPS Kabupaten Pasuruan (2008) mengenai kondisi geologi Kecamatan Pandaan yaitu 500 Ha tanah vulcanik kuarter muda; 3.677 Ha tanah vulkanik kuarter tua; 150 Ha tanah sedimen plistosen.
h. Penggunaan Lahan
Lahan daerah Karangjati Kec. Pandaan kabupaten Pasuruan sebagian besar digunakan untuk perindustrian, pemukiman dan sedikit untuk usaha pertanian.
B. PRAKTIKUM TANAH
I. Berat jenis Tanah, Berat Volume dan Porositas
1. Dasar Teori
Berat Jenis Tanah adalah berat tanah dalam satuan volume padatan tanah(gram/cm3). Berat tanah diambil dari berat kering mutlak (kering oven) tanah, sehingga volume padatan tanah didapat menurut hukum Archimedes, yaitu merupakan pertambahan volume air sesudah tanah dimasukkan kedalam air. Dalam hal ini tekstur dan struktur tidak mempengaruhi berat jenis.
Berat Volume adalah berat kering suatu unit volume tanah dalam keadaan utuh. Berat kering merupakan berat padatan tanah dalam kondisi kering mutlak, tetapi volume tanah yang digunakan merupakan volume tanah termasuk ruang porinya. Berat Volume tanah ditentukan oleh jumlah ruang pori (porositas) dan padatan tanah, semakin besar porositas maka semakin kecil berat volumenya.
Porositas tanah merupakan indeks volume pori relatif, yaitu perbandingan antara volume pori (mikro&makro) dengan volume total. Nilai porositas berkisar 30-60%.
Tanah bertekstur halus akan mempunyai porositas lebih tinggi daripada tanah bertekstur kasar. Menurut Hanafiah (2005) bahwa bobot isi tanah merupakan kerapatan tanah per satuan volume yang dinyatakan dalam dua batasan berikut ini:
(1) Kerapatan partikel (bobot partikel = BP) adalah bobot massa partikel padat per satuan volume tanah, biasanya tanah mempunyai kerapatan partikel 2,6 gram cm-3, dan
(2) Kerapatan massa (bobot isi = BI) adalah bobot massa tanah kondisi lapangan yang dikering-ovenkan per satuan volume.
Nilai kerapatan massa tanah berbanding lurus dengan tingkat kekasaran partikel-partikel tanah, makin kasar akan makin berat. Tanah lapisan atas yang bertekstur liat dan berstruktur granuler mempunyai bobot isi (BI) antara 1,0 gram cm-3 sampai dengan 1,3 gram cm-3, sedangkan yang bertekstur kasar memiliki bobot isi antara 1,3 gram cm-3 sampai dengan 1,8 gram cm-3.
2. Tujuan
- Mengetahui berat jenis, berat volume dan porositas tanah
- Menganalisa perbedaan-perbedaan dari hasil lapangan dengan teori yang ada
3. Alat dan Bahan
- Labu ukur
- timbangan
- cawan petri + penghalus
- pipet
- pengaduk
- sampel tanah
- air panas
- oven tanah
4. Langkah kerja
a. Pengambilan tanah dengan coper ring, dengan cara menanam coper ring pada tanah yang akan digunakan. Dalam hal ini penanaman coper ring dilakukan dengan cara di injak dengan kaki, lula disekeliling tanah di gali untuk mengambil coper ring yang telah berisi tanah.
b. Mengoven tanah selama ±48 jam, dengan suhu sampai dengan 110°C
c. Berat jenis tanah langkah kerja sebagai berikut:
1. timbang labu ukur
2. isi labu ukur dengan tanah oven yang telah dihaluskan lalu timbang berat totalnya
3. tambahkan air panas sampai batas ukur 100ml, kemudian aduk pelan
4. ukur air yang ada dalam labu ukur.
d. Berat volume dan porositas:
1. timbang coper ring + tanah sampel
2. timbang tabung/paralon
3. ukur paralon yang digunakan
e. memasukkan data
5. Pengukuran
No Keterangan Tanah Nurul (Pasuruan)
1 Berat Labu Ukur 212,6 gram
2 Berat Total 283,7 gram
3 Berat Tanah = 283,7- 212,6
= 71,1 gram
4 Volume Padatan 30 cm3
5 Berat jenis Tanah = 71,1/30
= 2,37 gr/cm3
6 Berat Paralon 44,5 gram
7 Berat tanah+paralon 107,9 gram
8 Berat tanah kering = 107,9 – 44,5
= 63,4 gram
9 Volume tanah = 3,14 x 1,152 x 9,8
= 40,7cm3
10 Berat volume = 63,4/40,7
= 1,56 gr/cm3
11 Porositas = 100 – (1,56/2,37 x100%)
= 34,2 %
II. Daya Genggam dan Permeabilitas
1. Dasar Teori
Permeabilitas suatu tanah adalah kemampuan tanah untuk dapat mengalirkan air dalam profil tanah sedangkan daya genggam adalah kemampuan tanah untuk menahan hilangnya suatu zat dalam tanah tersebut.
Hubungan Tekstur Tanah dengan Daya Genggam, tanah bertekstur liat mempunyai luas permukaan yasng lebih besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi. Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada tanah bertekstur kasar. Tanah bertekstur pasir mempunyai luas permukaan yang lebih kecil sehingga sulit menyerap (menahan) air dan unsur hara.
2. Tujuan
a. Mengetahui besarnya daya genggam dan permeabilitas tanah
b. Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada permeabilitas dan daya genggam.
3. Alat dan Bahan
- pipa transparan
- sampel tanah
- cawan petri + penghalus
- kapas
- kasa
- tali
- gelas ukur
- pipet
- tabung ukur
4. Langkah kerja
- menghaluskan sampel tanah yang sebelumnya telah di oven
- memasukkan tiap-tiap sampel terhadap pipa transparan setinggi 20 cm
a. Uji Kapilaritas
♦ isi gelas ukur sebanyak 100ml, masukkan pipa yang telah berisi sampel tanah kedalam gelas ukur.
♦ amati kenaikan air pada tabung per 5 menit
b. Uji Daya Genggam
♦ isi gelas ukur dengan air sebanyak 100ml, tuangkan kedalam tabung sampai air terserap.
♦ tunggu sampai air menetes, catat waktu pada tetesan pertama.
♦ tunggu pada tetesan terakhir.
5. Pengukuran
a. Kapilaritas (dari gelas ukur terserap ke atas)
jenis tanah
Waktu(menit) Organik
( cm ) Pasir
( cm ) Tanah Nurul (Pasuruan)
( cm )
5 4,9 13 3
10 6,3 13,5 5,5
15 7,3 13,8 8,5
20 8,1 14 9,5
25 8,8 14,2 10,8
30 9,7 14,4 11,2
Sisa Air 90 ml 86 ml 78 ml
b. Daya Genggam
Variabel Organik Pasir Nurul (Pasuruan)
A 10 cm 10 cm 10 cm
B 10,2cm 10cm 10,5 cm
C 1 mnt 49 dtk 16 detik 24 mnt 12 dtk
D 15mnt 15 dtk 1 mnt 59 dtk 59 mnt 2dtk
E 100ml 100ml 100ml
F 39 ml 58 ml 51 ml
G 38 ml 38 ml 9 ml
H 23 ml 4 ml 25 ml
I 18,02 cm³ 17,67 cm³ 32,97 cm³
J 1,28 ml/cm³ 0,23 ml/cm³ 0,76 ml/cm³
Keterangan:
A. tinggi semula
B. tinggi setelah diberi air
C. waktu pertama kali menetes
D. tetesan terakhir
E. air semula
F. sisa air dalam tabung
G. air yang menetes
H. daya genggam (manual)
I. Volume bahan(π.r2.t)
J. Daya Genggam
H/I
C. PEMBAHASAN
I. Kondisi Tanah
Sifat tanah Tanah Nurul (Pasuruan)
Warna Coklat terang
Tekstur Berpasir dengan sedikit liat
Struktur Remah
Konsistensi Agak keras
Kedalaman 10 cm
Pemupukan -
Cara Pengambilan Dipukul menggunakan palu lalu digali pinggirnya dan diambil paralonnya
Keadaan Geografis Dataran rendah, vegetasi pohon-pohon Mangga, pepaya dan rerumputan, suhu panas, iklim tropis
II. Berat jenis Tanah, Berat Volume dan Porositas
a. Berat Jenis
Dalam praktikum yang dilakukan, berat jenis yang didapatkan adalah 2,37 g/cm3 yang mana termasuk tanah mineral yang masih memiliki kandungan bahan organik. Ada tidaknya bahan organik bisa dilihat dari warna tanah yang mana tanah dari Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan memiliki warna yang cenderung lebih coklat kehitam-hitaman. Warna coklat tersebut disebabkan sering terjadi pelarutan pada saat terjadi hujan.
b. Berat Volume
Dari penelitian ini, didapatkan data berat volume dari tanah Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan sebanyak 1,56 gr/cm3, yang mana termasuk dalam kategori jenis tanah berpasir ( pada teori berat volume tanah berpasir memiliki berat volume mencapai 1,6 g/cm3). Berat volume tersebut disebabkan karena pada tanah ini memiliki struktur agak remah dengan ruang pori yang lebih besar. Selain itu juga kandungan bahan organik dari tanah juga mempengaruhi berat volume tanah.
Hal ini dibuktikan dengan tingginya berat volume tanah Pasuruan, karena pada tanah Pasuruan sedikit mengandung bahan organik. Namun pada kenyataannya, tanah yang sejenis dengan itu masih dapat digunakan untuk ditanami tanaman yang membutuhkan banyak kandungan organic, karena pada tanah sampel tempat pengambilannya merupakan tanah urukan bekas daerah pembangunan sehingga sedikit banyak terdapat pencampuran tanah dengan pasir.
c. Porositas
Porositas suatu tanah dipengaruhi oleh tekstur tanah, sehingga tanah yang bertekstur kasar akan memiliki porositas lebih kecil daripada tanah yang bertesktur halus.
Hal ini dibuktikan pada pratikum, tanah Pasuruan yang mengandung pasir dengan sedikit liat tersebut memiliki porositas lebih rendah.
III. Daya genggam dan Kapilaritas
a. Daya Genggam
Daya genggam sutau tanah ditentukan oleh tekstur dan porositas. Porositas yang dipengaruhi oleh tekstur tanah, mempengaruhi besarnya daya genggam dari tanah tersebut.
- Jika terjadi dominasi fraksi pasir maka akan menyebabkan terbentuknya sedikit pori makro, sehingga luas permukaan yang disentuh bahan menjadi sempit. Oleh karena itu daya genggam terhadap air menjadi sangat lemah.
- Jika dominasi fraksi liat maka terbentuk banyak pori mikro, maka luas permukaan sentuh menjadi sangat luas. Oleh karena itu daya genggam menjadi besar.
- Jika dominasi fraksi debu maka terbentuk pori meso dalam jumlah sedang, maka jumlah permukaan sentuhnya cukup luas. Oleh karena itu daya genggam cukup kuat.
Hal ini dapat kita lihat perbandingannya pada pratikum antara tanah Pasuruan, Pasir dan Bahan Organik. Daya genggam yang paling lemah dimiliki oleh pasir. Dan tanah Pasuruan memiliki daya genggam air lebih besar.
Pada percobaan ini juga terjadi penambahan tinggi dari tanah pasuruan setelah diberi air, yang mana akan mengembang jika diberi air dan mengkerut jika dipanaskan.
b. Kapilaritas
Kapilaritas adalah pergerakan air dari situs yang berkadsar tinggi ke situs yang berkadar air rendah akibat kenaikan energy retensinya (Kemas Ali Hanifah, 2007). Keberadaan air di dalam tanah dapat menjadi komponen yang penting dalam tanah yang dapat menguntungkan dan kadangpula merugikan. Tarik menarik antara air dengan liat koloidal menyebabkan beberapa lapis molekul air yang menempel dipermukaan liat koloidal ini disebut air adhesi. Kuatnya ikatan adhesi menyebabkan air tidak dapat diserap aoleh tanaman sehingga mengkristal.
Tanah yang jenuh air dapat menyebabkan terhambatnya aliran udara kedalam tanah sehingga mengganggu respirasi dan serapan hara oleh akar tanaman.
Opada penelitian mengenai uji kapilaritas dapat dibuktikan adanya kapilaritas /penyerapan air yang terjadi baik pada jenis tanah pasir, organiuk, maupun tanah Pasuruan. Dari ketiga tanah tersebut terjadi perubahan ketinggian air yang meresap ke dalam tanah yang berada pada pipa bening. Dalam waktu yang bersamaan, diantara ketiga jenis tanah tersebut dapat diperolreh data bahwa pada jenis tanah berpasir memiliki kecepatan kapilaritas yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis tanah organic dan tanah pasuruan.
Kecepatan kapilaritas tersebut dapat dihitung dari pertambahan ketinggian tiap menitnya, yang mana pada penelitian menggunakan jeda 5 menitan. Sehingga apabila di rata rata kecepatan kapilaritas pada tanah pasir adalah 0,14 cm/menitnya, sedangkan untuk tanah organic diperoleh data kecepatan rata-rata sebesar 0, 2 cm/menitnya, sedangkan untuk tanah Pasuruan, 0,34 cm/menitnya.
Sehingga dapat disimpulkan tanah yang memiliki kapilaritas paling tinggi adalah pasir sedangkan tanah Pasuruan sendiri tergolong agak lambat padahal dari penelitian berat volume termasuk berpasir yang sedikit liat. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu:
1. Dimungkinkan ketelitian pada praktikum masih kurang sehingga untuk mendeteksi kinera dari tiga jenis tanah dal;a waktu yang bersammaan sangat sulit.
2. Pada tanah Pasuruan terdapat kandungan liat sehingga dapat mempengaruhi kecepatan kapilaritas tanah.
Dari uji kapilaritas tersebut dapat disimpulkan adanya perbedaan kecepatan diantara ketiga jenis tanah. Pada kapilaritas menunjukkan adanya kecepatan penyerapan yang begitu besar pada menit-menit awal sedangkan seteklah sekitar 20 menit keatas kecepatannya mulai berkurang. Hal tersebut membuktikan adanya kejenuhan tanah karena sebagian besar ruan pori tanah telah terisi air sehingga mengalami kejenuhan.
D KESIMPULAN
1. Berdasarkan Berat jenis Tanah tanah pasuruan memiliki berat jenis 2,37 gr/cm3, memiliki Berat Volume 1,56 gr/cm3 yang mana termasuk pasir dengan sedikit liat serta Porositas sebanyak 34,2 % yang mana tegolong kasar.
2. Berdasarkan uji Daya genggam tanah Pasuruan memiliki 0,76 ml/cm³ dengan waktu air berhenti menetes pada 24 menit 12 detik denganpenambahan ketinggian tanah sebesar 0,5 cm dari tinggi awal yaitu 10 cm serta jumlah sisa air 75 ml dari air awal 100 ml.
3. Kapilaritas tanah Pasuruan sebesar 0,34 cm/menit hal tersebut karena pengaruh jenis pasir yang bercampur dengan sedikit kandungan liat.
Jumat, 21 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Terimkasih informasinya, sekedar saran, secara isi sudah baik, hanya mungkin akan lebih baik jika tulisan yang ada serta format yang adadiperbaiki, sehingga akan memudahkan bagi pembaca
Posting Komentar